PUTARAN RODA KEHIDUPAN (Seri 2)
Copyright © CV Lintang Semesta Publisher, 2022
Penulis: Akhmadi Sumaryanto
Editor: Djuminten
Penata Letak: Noviyanti
Desain Sampul: Satria Rizky Bilfaqih
Proofreader Editor: Lina Duamei Catizen
Proofreader Layout: Sitti Nuraini
Diterbitkan oleh:
CV Lintang Semesta Publisher
Dusun Dungun Kidul, RT/RW 008/004, Desa Dungun, Tongas, Probolinggo, Jawa Timur, 67252
E-mail: lintangsemestamedia@gmail.com
Facebook: Lintang Semesta Publisher
Instagram: lintang_semesta_publisher
WhatsApp: 0852-0201-3450 / +852-6295-9001
Website: Http://lintangsemesta.com
Hak cipta dilindungi undang-undang.
All Rights Reserved
Putaran Roda Kehidupan Seri 2, Akhmadi Sumaryanto
CV Lintang Semesta Publisher, 2022
136 hal.
14 x 20 cm
QR: 650-2106-LSP
Cetakan 1, 2022
1. Akhmadi Sumaryanto
2. CV Lintang Semesta Publisher, 2022
Dilarang memperbanyak dan mengedarkan buku tanpa izin dari penerbit maupun penulis
Sinopsis
Ihsanul Amala adalah seorang mantan kepala sekolah yang kemudian memilih menjadi transmigran di Datar Lebuay dan terpaksa tinggal berjauhan dengan keluarga kecilnya.
Ihsan bekerja sebagai petani kopi di sebuah kawasan hutan lindung yang jauh dari pemukiman warga.
Kerinduannya untuk bisa berkumpul dengan Aroh, sang istri beserta Hasan dan Husen terhalang izin mertua yang tidak rela cucunya mengikuti ke hutan. Terlebih, tidak ada sekolah untuk menunjang pendidikan Hasan dan Husen jika tinggal bersamanya nanti.
Oleh sebab itu, Ihsan bersama Wak Uban dan beberapa pekebun lain bertekad mendirikan sebuah sekolah.
Keinginan dan langkah Ihsan tidak mudah. Namun, tekad Ihsan sudah bulat. Dia ingin membangun sekolah supaya pendidikan anak-anaknya tidak terputus jika nanti mengikutinya tinggal di talang.
Alhasil, sekolah pun berhasil dibangun dan memiliki banyak siswa. Namun, rupanya masalah masih belum berhenti menghalangi niat baik Ihsan.
Menjelang ujian pertama sekolah itu, berembus kabar bahwa talang di kawasan tempat mereka tinggal akan ditenggelamkan demi pembangunan Dam Batu Tegi.
Ihsan pun kembali memutar otak demi menyelamatkan siswa-siswa yang sudah terlanjur bersekolah di Datar Lebuay.
0 Komentar