Gadis Kecilku

 


Gadis Kecilku

Copyright © CV Lintang Semesta Publisher, Februari 2023


Penulis: Eva Uswatun Hasanah

Editor: Sitti Nuraini

Proofreader Editor: Lina Duamei Catizen

Penata Letak: Isa Saburai

Proofreader Tata Letak: Sitti Nuraini 

Desain Sampul: Kinarsih Suhartinah



Diterbitkan oleh:

CV Lintang Semesta Publisher

Dusun Dungun Kidul, RT/RW 008/004, Desa Dungun,

Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, 67252

Email: lintangsemestamedia@gmail.com

Facebook: Lintang Semesta Publisher

Instagram: lintang_semesta_publisher

Telepon: 0852-0201-3405/0852-6295-9001

Website: Http://lintangsemesta.com


Hak cipta dilindungi Undang-Undang

All Rights Reserved



Gadis Kecilku, Eva Uswatun Hasanah

CV Lintang Semesta Publisher, 2023

xii + 140; 14 x 20 cm

QR: 670-2309-LSP

Cetakan 1, 2023

1. Eva Uswatun Hasanah

2. CV Lintang Semesta Publisher


Dilarang memperbanyak dan mengedarkan buku tanpa izin

Dari penerbit maupun penulis.


Sinopsis



AIRYN ZIAY Almeera, anak bungsu Andre dan Karina, bayi merah lahir tanpa pelukan sang bunda. Mata bulat berlensa hitam kecokelatan dihiasi dengan bulu mata yang lentik, berat badannya terbilang berat dibandingkan bayi merah lainnya dan rambut hitamnya juga tebal.

Mulai hari ini, Erlang mengurus baby dari pagi sampai sore. Hari yang membosankan karena ia tidak dapat bermain keluar rumah. Lelaki muda itu merasa kesal bukan karena kehadiran Airyn, tetapi karena ia tidak leluasa bermain game dan nongkrong bersama teman satu gengnya.

Erlang Zeyyko, putra kedua Andre dan Karina, tentu rupanya hampir mirip seperti abangnya, sikapnya juga masih sangat kekanak-kanakan, dan umurnya dua tahun di bawah Kay. Sekarang ia menempuh pendidikan sekolah menengah pertama. Dirinya termasuk golongan siswa ternakal di sekolah. Sekarang posisinya menjadi ibu pengganti agar Erlang tidak kesepian setelah sang ibu tiada, ayahnya mengerti jika dirinya lelaki yang bertanggung jawab atas tugasnya. 

Setelah evakuasi, jenazah langsung dipulangkan ke tempat kediaman mereka. Ini kedua kalinya rumah itu menjadi tempat duka. Wafatnya sang ayah membuat Erlang sangat depresi, bagaikan kehilangan separuh jiwanya lagi.

Karena lelaki itu sangat kesal dan membenci wanita penyebab kematian ayah dan bundanya, ia menghukum si kecil dengan caranya sehingga gadis kecil itu sangat takut dengan Erlang. Penyesalan pasti letak di akhir, ia pun mencoba mengerti, gadisnyalah yang menepati posisi menderita, tak pernah mendapatkan kasih sayang bunda-nya, merasakan pelukan sang ayah yang hanya tiga tahun saja.

“Tara, jaga gadis kecilku ini, jika kau sanggup! Oke, Pangeran Tampan.” Suaranya kini telah habis dan membaca kalimat Ilah yang terputus-putus. Tara dan beberapa orang menyaksikan kepergian Erlang. Gadis itu kembali kehilangan sosok yang menjaganya.

“Siapakah Tara yang disebut pangeran tampan?”

0 Komentar