Puisi Aku Menari di Atas Ombak


 

Puisi Aku Menari di Atas Ombak

Copyright © CV Lintang Semesta Publisher, 2023


Penulis: Irfan Coly Penyunting: Lina Duamei Catizen

Penata Letak: Nina Marlina Desain Sampul: Kinarsih Suhartinah

Proofreader Penyunting: Lina Duamei Catizen Proofreader Penata Letak: Sitti Nuraini


Diterbitkan oleh:

CV Lintang Semesta Publisher

Dusun Dungun Kidul, RT/RW 008/004, Desa Dungun, Kec.

Tongas, Kab. Probolinggo, Jawa Timur, 67252 E-mail: lintangsemestamedia@gmail.com Facebook: Lintang Semesta Publisher Instagram: lintang_semesta_publisher WhatsApp: 0852-0201-3405/0852-6295-9001

Website: http://lintangsemesta.com



Puisi Aku Menari di Atas Ombak / Irfan Coly CV Lintang Semesta Publisher, 2023

xvi + 83 hal. 14 x 20 cm 

QR : 830-0607-LSP

Cetakan 1, 2023

1. Irfan Coly

2. CV Lintang Semesta Publisher, 2023


Dilarang memperbanyak dan mengedarkan buku tanpa izin dari penerbit maupun penulis.



SINOPSIS


Kata-kata berkisah di bait puisi. Awan kelihatan biru akan temaram. Suara hati jatuh riuh seolah berhenti ketika cahaya di rumah menjadi diam.

Pilar langit dalam dada kita bergetar getir. Degupan dada seolah deru letusan petir. Dinding sukma melaju membentur. Sebuah wajah peri laku memancar.

Setelah suara hati terpahat di mata sayu. Di sini kita telah menjadi sarang rindu. Bukan begitu, dalam telaga kita melebar jurang waktu.

Ah, sudah layu. Kukira kau bertepi matahari dalam tinggi. Padahal di atas rata kini badai menyeka. Lalu, menyiksa kisahnya cerai berai.

Setega itukah menyerang rindu dalam cerita. Padahal semula kita melingkar bukan ingkar. Akan tetapi, apa daya kau sendiri menyimpan cahaya hingga semesta hening apinya telah padam.

Tiga tahun berlalu, mataku masih berkaca-kaca. Tentang secercah diksi di baris puisi itu yang berjudul tawa dari luka.

Kini kisah itu telah sunyi. Berasa seolah disirami cuka. Dalam jiwaku terasa luka empedu. Lidah bumi terpahat sepi.


0 Komentar