The Writing of A Sinner


 

The Writing of A Sinner

Leni Ayu Astika

Copyright © CV Lintang Semesta Publisher, 2023

Penyunting: Lina Duamei Catizen

Penata Letak: Harni Aryana

Desain Sampul: Arinda Dwi Styawan Putri

Proofreader Penyunting: Lina Duamei Catizen

Proofreader Tata Letak: Sitti Nuraini


Diterbitkan oleh:

CV Lintang Semesta Publisher

Dusun Dungun Kidul, RT/RW 008/004, Desa Dungun, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, 67252

Email: lintangsemestamedia@gmail.com

Facebook: Lintang Semesta Publisher

Instagram: lintang_semesta_publisher

Telepon/WhatsApp: 0852-0201-3405/+852-6295-9001

Website: http://lintangsemesta.com


Hak cipta dilindungi Undang-Undang

All Rights Reserved


The Writing of A Sinner, Leni Ayu Astika

CV Lintang Semesta Publisher, 2023

 x + 187 hlm. ; 14 x 20 cm

QR : 812-1305-LSP

Cetakan 1, 2023

1. Leni Ayu Astika

2. CV Lintang Semesta Publisher


Dilarang memperbanyak dan mengedarkan buku tanpa izin dari penerbit maupun penulis.


SINOPSIS

Kawan, mengapa kau masih terlena akan dunia? Apa kau begitu yakin jika akan hidup selama-lamanya? Apakah kau tak sadar bahwa ajal selalu mengikuti kita ke manapun kita pergi? Dari banyaknya orang yang sudah meninggal, mereka menyesali akan perbuatannya yang selalu menunda-nunda untuk kebaikan, apakah kau juga ingin merasakan? Surgamu, nerakamu, memang bukan tanggungjawabku, tetapi mengingatkanmu adalah kewajibanku sebagai saudara muslim.


Kawan, nanti saat kita meninggal, kita akan meninggalkan semuanya. Saat kita pergi, keluarga kita akan meraung keras, teman dan sahabat kita akan menangis dalam diam, begitu juga dengan yang lainnya. Namun, itu semua hanya bersifat sementara karena setelah kepergian kita, semuanya akan kembali seperti sedia kala. Kepergianmu takkan bisa membuat semua orang merasakan kesepian karena masih banyak teman lainnya. Lalu, bagaimana keadaanmu di alam kubur? Hanya amal baiklah yang akan menemanimu di tengah-tengah ketakutan dan kegelisahan yang menyelimuti. Tak ada pacar, orang tua, teman yang bisa menolongmu dari jeratan siksa kubur. Air matamu kini tak lagi berharga walau pintu ampunan masih terbuka lebar, tetapi apakah kau yakin Allah akan mengampunimu? Apakah kau tak malu akan segala dosa-dosamu?


Kawan! Aku hanya mengkhawatirkan akhiratmu walau tebersit rasa iri karena aku tak bisa melakukan apa yang kau lakukan, hanya berusaha menghindar. Walaupun aku ingin merasakan yang namanya pacaran, tetapi aku sadar akan hukuman Tuhan.


Kawan, dunia kini sudah tua. Waktu terasa begitu cepat. Apakah kau tak menyadarinya? Cepat, perbanyak ibadah, sebelum semuanya terlambat. Kematian tak bisa diukur dengan apa pun. Jadikan tobatmu untuk meminta ampunan segala dosa yang telah lalu.



0 Komentar