The Qurban
Copyright © CV Lintang Semesta Publisher, 2024
Penulis: Fathul Mubin
Penyunting: Mahyani
Penata letak: Nurma F. Fadhilah
Desain Sampul: Zizi
Proofreader Penata Letak: Sitti Nuraini
Diterbitkan oleh:
CV Lintang Semesta Publisher
Dusun Dungun Kidul, RT/RW 008/004, Desa Dungun, Kec.
Tongas, Kab. Probolinggo, Jawa Timur, 67252
E-mail: lintangsemestapublisher@gmail.com
Facebook: Lintang Semesta Publisher
Instagram: lintang_semesta_publisher
WhatsApp: 0895-3631-70020
Website: http://lintangsemesta.com
Hak cipta dilindungi undang-undang
All Rights Reserve
The Qurban/ Fathul Mubin
CV Lintang Semesta Publisher, 2024
ix + 454 hal. 14 x 20 cm
QR: 931-0324-LSP
Cetakan 1, 2024
1. Fathul Mubin
2. CV Lintang Semesta Publisher, 2024
Dilarang memperbanyak dan mengedarkan buku tanpa izin dari penerbit maupun penulis
Prolog
Adam dan Ismal. Dua saudara laki-laki masih sangat kecil ini tak pernah dijanjikan kebahagiaan sejati oleh kedua orang tuanya. Ibunya meninggal dunia dalam suasana malam menggelisahkan bagi Adam yang tak tahu apa-apa soal kematian saat itu. Pak Harud, ayahnya datang dalam keadaan mabuk dan memaki semua orang di dalam rumahnya agar pergi meninggalkan jenazah sang istri yang telah dibungkus kain kafan itu sendirian. Setidaknya, hanya ada Pak Harud, Adam, dan Ismal.
Adam dibebani imajinasi aktif di usia 8 tahun, sedangkan Ismal masih berusia 6 tahun. Adam merasa hanya memiliki Ismal setelah kepergian sang Ibu daripada menganggap Pak Harud sebagai sosok ayah karena bertabiat keras, kasar, dan bodoh.
Malam yang gelap gulita itu membawa mereka pergi ke tempat pemakaman. Pak Harud mengajak anak-anaknya bagaimana menguburkan mayat dengan benar. Bukan dengan doa-doa.
Tidak ada hari yang baik-baik saja setelahnya. Pertemuan Pak Harud dengan dua musafir dari desa Lembah, menawarkan janji harta benda melimpah ruah. Asalkan setiap wali keluarga menyerahkan anak-anak mereka untuk disembelih.
Semudah itu? Adam tidak mau mengikuti kedua musafir berpenampilan penyihir menurutnya. Kepergiannya, mempertemukan banyak kejutan melelahkan sampai pertemuannya dengan Ibrah, dengan adik bayinya Ajam. Ibrah pun mulai menjelaskan fakta desa Lembah serta masa lalunya.
Namun, Pak Harud. Terlanjur ditipu harta dunia. Ia bersama dua musafir desa Lembah, mencari Adam serta Ismal sekalipun anak-anaknya bersembunyi di tempat paling gelap.
Tuhan mengawasi perbuatan mereka. Mengawasi masalah yang diderita oleh Adam dalam keadaan masih terlalu dini menghadapinya. Akankah Tuhan menolong Adam bersama Ismal? Atau membiarkan darah meledak deras dari serangan golok yang memotong kepala?
The Qurban.
Ini tentang Adam dan Ismal.
Ini tentang penyelewengan syariat Qurban.
0 Komentar